Jumat, 10 Januari 2020

LAPORAN MODUL 10

Laporan Modul 10

DASAR TEORI:
1.    MANAJEMEN PAKET SOFTWARE
Setiap system Linux mempunyai manajemen paket software, yang paling popular adalah RPM (RedHat Package Management).
RPM mengatur instalasi paket software, maintenance/upgrade dan menghapus paket software dari system, atau lebih dikenal dengan install dan uninstall (install / remove). RPM menyimpan informasi tentang paket yang diinstalasi dalam sebuah database. Penghapusan paket berarti juga menghapus semua files dan direktori yang terdaftar pada database tersebut, lengkap dengan nama PATH (lokasi diman afile dan direktori tersebut berada).Modul Praktekum Sistem Operasi Halaman 63 dari 70 RPM menyimpan paket dalam bentuk file yang telah dikompres dan ditulis sebagai file degan ekstensi *.rpm.
2.        FUNGSI MANAJER PAKET SOFTWARE
Ø  Menghitung besar paket yang disesuaikan dengan kapasitas penyimpanan disk yang masih tersedia, apakah cukup atau tidak.
Ø  Memeriksa apakah ada library atau file-file lain yang dibutuhkan untuk software tersebut.
Ø  Menghindari konflik dengan software yang telah terpasang di system.
Ø  Proses instalasi tidak mengacaukan system (membuat system file menjadi terganggu / korup).
Ø  Upgrade ke versi yang baru tanpa mengganggu konfigurasi yang sudah ada.
Ø  Verifikasi files dalam paket tersebut.
3.        PAKET SOFTWARE
Terdiri dari 2 jenis :
1.    Paket binary (biner)
Terdiri atas kumpulan program executable. Paket ini berekstensi *.rpm.
2.    Paket source
Berisi teks dari program yang kemudian dapat dikompilasi menjadi executable. Paket ini mempunyai ekstensi *.src.rpm.
4.             NAMA PAKET
Penamaan paket diatur dengan konvensi sebagai berikut :
Ø Nama
Ø Versi
Ø Release
Ø Platform arsitektur (Intel, Alpha, Risc, …)
Modul Praktekum Sistem Operasi Halaman 64 dari 70 Platform :
i386 Intel
alpha DEC
sparc SUN
mips MIPS
ppc PowerPC
m68k Motorola 680x0 noarch Bebas, tanpa platform
5.        RPM QUERY
RPM dengan opsi –q memberikan informasi tentang paket sebagai berikut :
# rpm –q samba
samba –2.0.5-1S
#
Informasi tentang versi paket samba adalah versi 2.0.5. Beberapa sub-opsi dapat diberikan, antara lain :
i menampilkan informasi yang lebih rinci
l list (daftar) semua file(s)
d tampilkan hanya file dokumentasi saja
c tampilkan hanya konfigurasi file
f info tentang paket memiliki file apa saja
p berfungsi pada paket yang belum diinstalasi
--scripts menampilkan script untuk instalasi Modul Praktekum Sistem Operasi Halaman 65 dari 70
6.        TAR
Tar singkatan dari Tape ARchive. Tar mula-mula didesain untuk backup tape, tetapi digunakan untuk membuat file tar pada semua sistem file. tar membuat satu "tar file" (yang disebut dengan "tarball") pada beberapa file dan direktori. File tar tidak dikompresi, hanya sebuah file heap yang dibentuk bersama dalam satu kontainer. Sehingga file tar akan mempunyai jumlah byte yang sama dengan semua file individu yang dikombinasikan ditambah sedikit file ekstra. File tar dapat dikompresi dengan menggunakan gzip atau bzip2.
Contoh :
Ø tar –xvf example.tar mengekstraksi isi dari example.tar dan menunjukkan file yang akan diekstraksi
Ø tar –cf backup.tar /home/ftp/pub membuat file tar bernama
backup.tar dari isi direktori /home/ftp/pub
Ø tar –tvf example.tar menampilkan isi dari example.tar pada screen.
7.        GZIP
Gzip merupakan format ZIP UNIX yang asli. Biasanya membentuk file tar terlebih dahulu dan kemudian mengkompresi dengan menggunakan gzip. File -file ini mempunyai ekstensi .tar.gz yang menunjukkan file tar yang di-zip dengan gzip. Selain itu juga terdapat file berekstensi .tgz. File ini merupakan file kompresi dengan gzip yang kompatibel dengan WinZip dan PkZip. Sehingga file zip pada UNIX dapat di unzip pada Windows.
Contoh :
Ø  Untuk kompresi file menggunakan gzip, eksekusi perintah berikut : gzip filename.tar (dimana filename.tar adalah nama file yang dikompres). Hasil dari operasi ini adalah file yang bernama filename.tar.gz. Defaultnya, gzip akan menghapus file filename.tar
Ø  Untuk dekompresi file menggunakan gzip, eksekusi perintah berikut : gzip – d filename.tar.gz. Hasil dari operasi ini adalah file bernama filename.tar. Defaultnya, gzip akan menghapus file filename.tar.gz
PERCOBAAN :
1)   Login sebagai root.
2)   Bukalah Console Terminal dan lakukan percobaan-percobaan di bawah ini kemudian analisa hasil percobaan.
3)   Selesaikan soal-soal latihan.
4)   Pada percobaan ini paket samba dapat didownload pada website
http://www.samba.org. Tetapi pada percobaan ini sudah disediakan padahalaman website ini. Ekstrak file samba menggunakan perintah tar
# tar –xvf samba
Informasi tentang paket software
# rpm –qi samba | more
5)   Instal dari CDROM, bukan dari paket yang sudah diinstalasi.
pindah direktori ke tempat dimana file rpm tersebut berada
# cd /mnt/cdrom/Packages/RPMS
# rpm –qpi samba-2.0.5-1S.i386.rpm | more
Untuk itu
Melihat files apa saja yang sudah diinstalasi, gunakan sub-opsi – l.
# rpm –ql samba | more
Melihat file konfigurasi
# rpm –qc samba | more
Melihat dokumentasi file
# rpm –qd samba | more
Melihat script file yang digunakan untuk instalasi. Perhatikan bahwa hasiloutput tergantung atas versi Linux yang digunakan
# rpm –q --scripts samba
Percobaan 1 : RPM Query
Percobaan 2 : Menghapus Paket
1)   Opsi – e digunakan untuk menghapus paket yang sudah instalasi. Bila ada ketergantungan paket lain atas paket yang akan dihapus, maka RPM membatalkan penghapusan tersebut
# rpm –q apache
# rpm –e apache
2)   Paket apache tidak bisa dihapus karena masih ada paket lain yang tergantung atas paket tersebut, yaitu modul PHP. Maka paket mod_php3 harus dihapus lebih dahulu
# rpm –e mod_php3
3)   Setelah itu paket apache baru bisa dihapus
# rpm –e mod_php3
# rpm –q --scripts samba
Percobaan 3 : Menggunakan TAR
1)   Logout dari root dan login sebagai <user>.
2)   Pastikan berada pada home directory. Dan lihatlah isi home direktori Pindah ke direktori Desktop. Setelah itu kembali ke home direktori
$ cd
$ ls –al
$ cd Desktop
$ cd
3)    Buatlah file tar pada direktori Desktop
$ tar –cvf desktop.tar Desktop
$ ls -al
4)   Rename direktori Desktop menjadi Desktop.old. Lihatlah file desktop.tar pada direktori Desktop.old
$ mv Desktop Desktop.old
$ ls –l
$ cd Desktop.old
$ ls –l
$ cd ..
5)   Ekstraksi isi dari file tar. Lihatlah isi direktori dan seharusnya akan terlihat direktori Desktop yang original
$ tar –xvf desktop.tar
$ ls –al
$ cd Desktop
6)   Hapus direktori Desktop
$ rm –rf Desktop
Percobaan 4 : Menggunakan GZIP
1.    Buatlah file gzip dari desktop.tar, pastikan terbentuk file desktop.tar.gz
$ gzip desktop.tar
$ ls –al
2.    Dekompresi file gzip desktop.tar.gz dan cobalah untuk ekstraksi isi file tar
$ gzip –d desktop.tar.gz
$ ls –al
$ tar –xvf desktop.tar
$ ls –al
$ cd Desktop
3.    Hapus file tar dan direktori Desktop.old
$ rm desktop.tar
$ rm -rf Desktop.old

INSTAL & PENGENALAN SISTEM OPERASI (OS) DEBIAN 9 MENGGUNAKAN VIRTUAL BOX

 INSTAL SISTEM OPERASI (OS) DEBIAN 9 MENGGUNAKAN VIRTUAL BOX


A. Dasar Teori 
     Debian adalah salah satu distro Linux paling popoler dan paling banyak digunkan saat ini. ada banyak alasan mengapa Debian begitu banyak di minati Masyarakat, salah satu alasannya karena perfomanya bagus dan stabil. Debian merupakan Sistem Operasi Open source dari linux yang di kembangkan untuk kebutuhan managemen jaringan.



B. Proses Instalasi


  •      Nyalakan VirtualBox, buat dan jalankan VM Debian sehingga tampil seperti Gambar 01 di atas. Ada beberapa pilihan di sana, saya akan menggunakan instalasi mode teks, maka saya ambil pilihan kedua, Install. Tekan tombol arah atas atau bawah untuk mengganti pilihan, lalu tekan [ Enter ]



  • Cari dan pilih bahasa yang akan digunakan saat proses instalasi. disini saya memilih bahasa Indonesia 

  • Pilih ya untuk memiilih bahasa yang ingin digunakan
  • Lalu pilih lokasi yang digunakan, disini saya menggunakan lokasi Indonesia
  • Mengatur konfigurasi Jaringan
  • Mengatur nama Host. nama host dapat dibuat sesuai keinginan kita.
  • Mengatur kata sandi (password), pada langkah ini kita dapat mengisi kata sandi  ataupun tidak.
  • Pilih zona waktu sesuai Lokasi kita
  • Mengatur partisi pada Harddisk, disini saya mengatur partisi pada Harddisk manual.
  •  Membuat partisi baru 
  • Pada gambar diatas,,bahwa telah selesai membagi partisi pada harddisk yang akan kita gunakan baik lokal/primer.
  •  Pada pengaturan pengelola paket pilih Tidak.
  • Pemilihan perangkat lunak, yang saya pilih yaitu SSH server dan print server
  • Memasang Botloader grub pada harddisk
  • Menyelesaikan Instalasi
  • Tampilan grub pada Debian baru di Instal
  • Tampilan Botloader. tinggal login dan selesai penginstalan nya. 


  • FITUR OS DEBIAN (Kelebihan dan kekurangan sistem operasi Debian)  
  • Kelebihan
        Paket Debian dikenal super-stabil yang artinya bukan merupakan paket “state of the art“.
        Kestabilan program yang telah teruji, sistem tidak mudah mengalami hang, walaupun telah menjalankan program secara terus menerus dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu lebih dari satu bulan, dengan tanpa harus melakukan restart.
        Sistem pemeliharaan paket berbasis program “APT” yang canggih
        Sistem hanya di-reboot setelah mengganti kernel, mati listrik, atau pergantian perangkat keras. Berbeda dengan system operasi windows pada saat update system harus di-reboot terlebih dahulu.
        Non komersial yang dihasilkan oleh para sukarelawan dari seluruh dunia yang saling bekerjasama melalui Internet, sehingga dapat dikembangkan atau dipakai secara gratis. Pemeliharaan sistem (update) dapat ditangani dengan campur tangan si admin yang sangat minim.
        Free Software, artinya dapat mesource program Linux tanpa dikenai biaya dan dapat memperbanyak, memodifikasi serta menyebarluaskan secara bebas.
        Open Source, artinya semua listing program dari source code sistem operasi tersebut dapat dilihat dandimodifikasi tanpa adanya larangan dari siapapun
        Debian Linux merupakan sistem operasi cross platform yang dapat dijalankan pada hampir semua jenis/tipe komputer yang ada saat ini.

    Kekurangan

        Siklus pengembangan distro sangat konservatif alias lambat
        Para pengebang tidak mengenal istilah “dead line” sehingga jangka waktu antar rilis dapat bertahun-tahun.
        Versi software yang dipakai debian biasanya lebih tua dari yang sudah rilis saat ini
        Sangat sulit memasukkan software versi terbaru kedalam distronya, sebelum benar benar teruji dari sisi keamanannya ataupun kestabilannya
        Sulit dikonfigurasi pada saat install pertama kali
        Perlu repositori besar (40-60 GB )
    SPEED TEST
KESIMPULAN
           Debian merupakan Os farian dari Linux, dan memiliki banyak fitur, debian berbasis CLI sehingga hampir mirip dengan os pvarian dari Linux yang lainnya, seperti Ubuntu dll.